Biogarmentri, Tekstil Masa Depan yang Bisa Berfotosintesis Layaknya Tumbuhan


 Tidak mungkin rasa-rasanya bila di dunia ini ada baju yang dibuat berbahan berbentuk makhluk hidup. Tetapi, desainer campuran Kanada-Iran, Roya Aghighi merealisasikannya dengan membuat tekstil memiliki bahan alga (ganggang) hidup yang bisa berfotosintesis waktu dikenai manusia.

Legenda Ketangguhan Ayam Bangkok Putih

Berdasar data yang digabungkan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), industri fesyen rupanya bertanggungjawab atas 10 % emisi karbon dari semua gas rumah kaca yang dikeluarkan dengan cara global. Ini membuatnya untuk salah satunya industri yang sangat terpolusi di dunia.


Pergi dari bukti itu, Roya serta sekumpulan periset dari University of British Columbia (UBC) mendapatkan biogarmentri, bahan tekstil hidup yang 100 % bisa terurai dengan alamiah. Bahan tekstil biofabrikasi yang dapat berfotosintesis ini bisa memurnikan udara di sekelilingnya sebab oksigen yang dibuat proses dari fotosintesis alga.


Lewat situs royaaghighi.com, diterangkan jika project biogarmentri direncanakan untuk menangani kenaikan mencolok efek lingkungan dari sampah tekstil serta pencemaran udara. Project ini memakai bagian biologi serta design sintetis untuk langkah untuk buka peluang baru buat hari esok dunia model.


"Kami membuat bukti ide pertama untuk keberlangsungan hidup sel yang berfotosintesis pada kain alami, seperti beberapa tipe selulosa serta serat berbasiskan protein," tulisnya.


Merilis CNN, Rabu, 3 September 2020, produk ini diklaim untuk tekstil hidup serta berfotosintesis pertama di dunia. Biogarmentri selanjutnya dibuat jadi baju tipis, hampir terbuka seperti jubah dengan beberapa sel alga yang menebar di susunan kain.


Mengganti jalinan manusia dengan baju dari mengonsumsi fast fashion jadi jalinan yang bertambah berempati ialah hal penting yang menggerakkan Roya dalam berkreasi. Dia ingin orang memikirkan jika baju yang mereka gunakan itu ibarat makhluk hidup yang lain, hingga orang akan mengganti langkah mereka menjaga baju.


Dia mengharap lewat karyanya ini, orang akan mempunyai jalinan yang bertambah intim dengan fesyen. "Anda tidak buang baju Anda di pojok almari atau ke mesin pencuci," tuturnya pada CNN. "Ini akan selekasnya mengganti langkah Anda memikir mengenai baju Anda," paparnya.


Arketipe ini untuk sesaat masih juga dalam step awal riset serta design. Masih membutuhkan proses panjang sampai pada akhirnya bisa dibuat dengan cara massal.


Saat betul-betul dapat diterapkan kelak, konsumen perlu menjemur baju biogarmentri semasa dua jam sebelum menggunakannya. Cahaya matahari serta semburan air yang dipakai untuk berfotosintesis akan hidupkan sel tunggal ganggang Chlamydomonas reinhardtii pada kain.


Siklus hidup tekstil fotosintetik ini tergantung pada langkah perawatannya, karena itu memerlukan perhatian privat supaya biogarmentri masih hidup. Berikut yang diinginkan bisa menggerakkan perubahan pemahaman mengenai langkah memperlakukan serta membuat jalinan yang bertambah intim dengan beberapa barang model.


Roya Aghighi meramalkan rutinitas mengonsumsi semacam itu akan perlu waktu lama untuk beralih. "Ini bisa menjadi perkembangan yang lamban," tuturnya. "Tetapi saya berharap ini akan tahan lama." (Brigitta Valencia Bellion)


Postingan populer dari blog ini

the frustration of failure

cardio physical health and fitness as well as endurance

childhood adversity affect immune aging over time